Para volunteer, panitia, dan pihak Desa Cibiru Hilir berfoto bersama sebelum kegiatan River Clean Up Vol. II di Sungai Cipariuk, Kabupaten Bandung.
Kabupaten Bandung – Komunitas ThinkGreen Universitas Padjadjaran kembali menggelar kegiatan River Clean Up Vol. II di Sungai Cipariuk, Desa Cibiru Hilir, Kabupaten Bandung, pada Sabtu (4/10/2025). Gerakan ini merupakan bentuk kepedulian terhadap lingkungan dan kelestarian sumber daya air dengan melibatkan puluhan mahasiswa serta mendapat dukungan langsung dari pemerintah desa setempat.
Ketua pelaksana kegiatan, Fahri Daffa Fauzi, mengatakan aksi bersih-bersih sungai ini merupakan tindak lanjut dari kegiatan serupa yang sudah dilakukan tahun sebelumnya. Menurutnya, kondisi sungai yang masih banyak dipenuhi sampah menjadi alasan utama diadakannya kegiatan lanjutan ini.
“Waktu kami survei lagi, ternyata kondisi sungai masih memprihatinkan, masih banyak sampah dan pencemaran di beberapa titik. Dari situ, kami merasa perlu melanjutkan kegiatan ini sebagai follow up,” ucap Fahri.
Sebelum pelaksanaan, tim ThinkGreen melakukan survei dan koordinasi dengan pihak Desa Cibiru Hilir. Fahri menyebut koordinasi berjalan lancar karena pihak desa mendukung penuh kegiatan tersebut.
“Awalnya, kami melakukan survei terlebih dahulu untuk melihat kondisi lapangan dan menentukan titik lokasi yang akan dibersihkan, lalu kami berkoordinasi dengan pihak desa setempat untuk menjelaskan maksud dan tujuan kegiatan serta meminta izin pelaksanaan,” kata Fahri.
Namun, di balik kelancaran kegiatan, panitia menghadapi beberapa tantangan, terutama dalam hal sumber daya manusia dan logistik.
“Kami sempat kesulitan mencari cukup banyak volunteer yang mau turun langsung ke sungai. Selain itu, ada juga kendala alat bantu dan transportasi peserta,” jelasnya.
Fahri berharap kegiatan ini bisa meningkatkan kesadaran masyarakat dan mahasiswa terhadap pentingnya menjaga kebersihan sungai.
“Sungai itu jalur utama air menuju laut. Jadi kalau sungai bersih, laut juga ikut terjaga. Kami juga berharap masyarakat sekitar ikut terlibat langsung supaya mereka merasakan sendiri dampak positifnya,” tambahnya.
Salah satu volunteer, Katarina, mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan semester 1, mengaku antusias mengikuti kegiatan tersebut. Ia merasa pengalaman turun langsung ke sungai menjadi pelajaran berharga tentang pentingnya menjaga lingkungan.
“Ini pengalaman pertama aku ikut kegiatan alam seperti ini. Seru banget! Kita bersih-bersih bareng, kerja sama, dan belajar peduli sama alam,” kata Katarina.
“Saya ikut karena memang dari diri sendiri ingin berkontribusi, bukan karena ajakan orang. Harapannya kegiatan seperti ini bisa terus berlanjut dan lebih banyak mahasiswa ikut,” tambahnya.
Dukungan juga datang dari Kepala Dusun 1 Cibiru Hilir, Bapak Fajar, yang mengapresiasi inisiatif mahasiswa Unpad. Ia menilai kegiatan ini membawa dampak positif bagi kebersihan lingkungan desa.
“Kami sangat berterima kasih atas kepedulian mahasiswa terhadap sungai di wilayah kami. Antusiasme mereka luar biasa, dan kami merasa sangat terbantu,” ucapnya.
Meski begitu, Fajar menyebut ada sedikit miskomunikasi dalam penyampaian informasi kegiatan kepada warga. Akibatnya, banyak dari masyarakat tidak mengetahui adanya kegiatan tersebut.
“Sebaiknya informasi tidak hanya berhenti di pengurus wilayah, tapi sampai ke warga juga. Karena kegiatan seperti ini seharusnya melibatkan masyarakat secara langsung,” jelasnya.
Ia berharap kegiatan semacam ini tidak hanya berhenti sampai di sini, tetapi bisa menjadi kegiatan rutin yang berkelanjutan dengan melibatkan lebih banyak pihak.
“Keterlibatan warga itu penting supaya kesadaran menjaga lingkungan tumbuh dari diri mereka sendiri. Kalau semua ikut terlibat, hasilnya bisa lebih besar dan berkelanjutan,” tutur Fajar.
Kegiatan River Clean Up Vol. II ini diharapkan tidak hanya berdampak pada kebersihan sungai, tetapi juga menumbuhkan rasa tanggung jawab bersama dalam menjaga kelestarian lingkungan.
Reporter: Muhammad Azril H, Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam Semester 5 UIN Bandung